Skandal Pemotongan Anggaran: Eks Pj Wali Kota dan Sekda Pekanbaru Jadi Tersangka KPK

Kronologi Kasus Korupsi Pemotongan Anggaran di Pekanbaru

KPK menetapkan tiga tersangka dalam kasus korupsi pemotongan anggaran uang ganti rugi di Pekanbaru. Mereka adalah Risnandar Mahiwa (RM) selaku Penjabat Wali Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution (IPN) selaku Sekretaris Daerah Pekanbaru, dan Nofin (NK) selaku Plt Kabag Umum Sekda Kota Pekanbaru.

Penetapan tersangka ini merupakan hasil pengembangan dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Pekanbaru sebelumnya. Dalam OTT tersebut, KPK mengamankan sembilan orang.

Tersangka dan Peran Mereka

Risnandar Mahiwa diduga berperan sebagai pihak yang menginstruksikan pemotongan anggaran. Indra Pomi Nasution diduga terlibat dalam proses pemotongan anggaran, sedangkan Nofin diduga berperan sebagai pihak yang menerima uang hasil pemotongan.

KPK masih terus mendalami kasus ini dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain yang akan ditetapkan.

Modus Operandi

Modus operandi yang digunakan dalam kasus ini adalah pemotongan anggaran uang ganti rugi yang dilakukan oleh pejabat terkait. Uang hasil pemotongan tersebut diduga digunakan untuk kepentingan pribadi.

KPK belum merinci secara detail jumlah anggaran yang dipotong dan kerugian negara yang ditimbulkan akibat kasus ini.

Dampak Kasus

Kasus korupsi ini berdampak negatif pada kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah. Selain itu, kasus ini juga menghambat pembangunan dan pelayanan publik di Pekanbaru.

KPK mengimbau masyarakat untuk melaporkan setiap dugaan tindak pidana korupsi yang diketahui kepada pihak berwenang.

Upaya Pencegahan

Untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang, KPK mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah.

Selain itu, KPK juga mengimbau masyarakat untuk aktif mengawasi kinerja pemerintah daerah dan melaporkan setiap dugaan penyimpangan yang ditemukan.

Tabel Tersangka dan Peran Mereka